Karya Tulis Ilmiah
Hubungan Tingkat Literasi Kesehatan terhadap Perilaku Swamedikasi Obat Nyeri pada Masyarakat RW 02 Kelurahan Kranji Bekasi Barat Tahun 2024
Pendahuluan: Literasi kesehatan adalah sebuah konsep yang semakin populer sebagai cara untuk meningkatkan hasil kesehatan dan pengobatan sendiri. Swamedikasi atau pengobatan sendiri adalah kemampuan individu, untuk meningkatkan kesehatan mereka sendiri, mencegah penyakit, menjaga kesehatan, dan mengatasi penyakit dengan atau tanpa dukungan tenaga kesehatan. Obat anti nyeri atau analgesik yang dapat dibeli tanpa resep dokter, sering digunakan secara swamedikasi.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara tingkat literasi kesehatan dengan perilaku swamedikasi obat nyeri pada masyarakat RW 02 Kelurahan Kranji Bekasi Barat.
Metode: Jenis penelitian ini adalah survei deskriptif kuantitatif dengan rancangan potong lintang cross-sectional. Metode pengambilan sampel dengan teknik cluster random sampling. Populasi yang digunakan adalah masyarakat dengan sampel 101 responden. Instrumen literasi kesehatan yang digunakan adalah kuesioner HLS-EU-SQ10-IDN dan perilaku swamedikasi obat nyeri. Analisis data mencakup analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji chi-square.
Hasil: Mayoritas responden berusia dewasa (54,5%), berjenis kelamin perempuan (80,2%) memiliki tingkat pendidikan menengah/SMA (60,4%) dengan status tidak bekerja (71,3%). Mayoritas responden memiliki tingkat literasi kesehatan bermasalah (37,6%) dan memiliki perilaku swamedikasi obat nyeri yang baik (61,4%). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat literasi kesehatan dengan perilaku swamedikasi obat nyeri (p-value 0,002).
Kesimpulan: Ada hubungan signifikan antara tingkat literasi kesehatan dengan perilaku swamedikasi obat nyeri.
Kata Kunci: Masyarakat, Literasi Kesehatan, Swamedikasi, Nyeri, HLS-EU-SQ10-IDN
Tidak tersedia versi lain