Skripsi
Analisis Perbedaan Informasi Anatomi Antara Phase Encoding Direction Anterior-Posterior Dan Superior-Inferior Mri Lumbal T2wi Fse Potongan Sagittal Pada Kasus Hernia Nucleus Pulposus (Hnp) Di Rumah Sakit Hermina Depok
Latar Belakang : Pemeriksaan MRI Lumbal terletak pada bagian pinggang yang terdapat banyak anatomi salah satunya adalah medula spinalis. Pada area medula spinalis sering terjadi ghosting artefact yang dapat mengganggu informasi citra anatomi MRI Lumbal, sehingga membutuhkan beberapa perlakuan seperti menerapkan phase encoding yang tepat. Penerapan phase encoding merupakan metode yang dapat meminimalisasi artefact yaitu dengan menukar arah phase encoding sehingga artefact menuju ke arah lain dan artefact tidak mengganggu objek anatomi yang di inginkan.
Tujuan : Menganalisis pengaruh penggunaan Phase Encoding Direction Anterior-Posterior dan Superior-Inferior terhadap informasi citra anatomi MRI Lumbal pada sequence T2WI FSE potongan sagittal di RS Hermina Depok.
Metode : Desain penelitian ini adalah kuantitatif analitik. Di R RS Hermina Depok pada Mei - Juni 2024. Populasi penelitian ini adalah semua pasien MRI Lumbal, dengan 16 sampel diambil secara purposive sampling. Metode pengumpulan data yaitu observasi dan eksperimen. Instrumen dan analisis dalam penelitian adalah lembar kerja observasi, lembar kuisioner, dokumentasi, dan DVD-R. Pengolahan data dilakukan dengan uji statistik, dimulai dengan Uji normalitas. Selanjutnya untuk pengujian hipotesis dilakukan Uji Paired Sample T Test jika data berdistribusi normal dan Uji Wilcoxon jika data tidak berdistribusi normal.
Hasil : Hasil uji Wilcoxon diperoleh p-value (0.001) ≤ 0.05 untuk detail anatomi, p-value (0.000) ≤ 0.05 untuk ghosting artefact. Hal ini menjelaskan bahwa penilaian detail anatomi dan kontras citra ada perbedaan antara penggunaan Phase Encoding Anterior-Posterior dan Superior-Inferior. Sedangkan untuk penilaian kontras p-value (0.060) ≥ 0.05 dan dapat di jelaskan bahwa tidak terdapat perbedaan antara penggunaan Phase Encoding Anterior-Posterior dan Superior-Inferior pada pemeriksaan MRI Lumbal sequence T2WI FSE potongan sagittal. Phase Encoding Anterior-Posterior dapat memberikan detail anatomi dan ghosting artefact dengan lebih optimal, dibandingkan Phase Encoding Superior-Inferior.
Kata Kunci : MRI Lumbar, Phase Encoding Direction Anterior-Posterior, Phase Encoding Direction Superior-Inferior
Tidak tersedia versi lain