Skripsi
Perbedaan Daya Tahan Otot Quadriceps, Tingkat Kebugaran Kardiorespirasi, Asupan Energi dan Zat Gizi, Aktivitas Fisik pada Atlet Taekwondo dengan Atlet Pencak Silat
Atlet Taekwondo dan pencak silat merupakan olahraga jenis power yang dimana
olahraga ini mempunyai sistem metabolisme secara anaerobic yang artinya energi
diaktifkan sesaat setelah memulai aktivitas dengan intensitas tinggi namun
durasinya pendek. Komponen utama kesuksesan dalam olahraga dipengaruhi
berbagai faktor yaitu asupan energi dan zat gizi, tingkat kebugaran dan daya tahan
otot. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya perbedaan daya
tahan otot quadriceps, tingkat kebugaran kardiorespirasi, asupan energi, zat gizi
makro dan mikro, aktivitas fisik pada atlet taekwondo dengan atlet pencak silat.
Total sampel pada penelitian ini adalah 19 atlet taekwondo PPOP DKI Jakarta dan
21 atlet pencak silat Almanar Fight Team Bekasi. Sampel penelitian ini diambil
dengan metode total sampling. Data yang diambil adalah daya tahan otot
menggunakan cara wall squat test, tingkat kebugaran menggunakan cara bleep test,
asupan makan menggunakan cara recall 2x24 jam, recall aktivitas fisik
menggunakan kuisioner PAL, dan karakteristik atlet. Analisis statistik pada
penelitian ini menggunakan uji T-Test Independent dengan nilai alpha P = < 0.05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada atlet taekwondo dan pencak silat
memiliki perbedaan yang signifikan pada daya tahan otot quadriceps (p = 0,000) dan
% kecukupan zat besi (p = 0,044), Terdapat tidak ada perbedaan yang signifikan
pada aktivitas fisik (p = 0.241), tingkat kebugaran kardiorespirasi (p = 0.306), %
kecukupan karbohidrat (p = 0.977), % kecukupan energi (p = 0,326), % kecukupan
protein (p = 0,226), % kecukupan lemak (p = 0,501) dan % kecukupan magnesium
(p = 0.335) pada atlet taekwondo dan pencak silat. Diharapkan para atlet mencapai
asupan energi dan zat gizi sehingga mencapai kebutuhan khusus atlet.
Tidak tersedia versi lain