Karya Tulis Ilmiah
MODIFIKASI BAKSO AYAM ‘ULMER’ DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG ULAT SAGU (Rhynchophorus ferrugineus), TEPUNG KACANG MERAH (Vigna angularis) DAN TEPUNG WORTEL (Daucus carota), SEBAGAI PANGAN SUMBER PROTEIN DAN B-KAROTEN
Stunting merupakan suatu kondisi dimana pertumbuhan anak terhambat karena kekurangan gizi yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama, sehingga menyebabkan anak memiliki tinggi badan lebih pendek dibandingkan dengan anak seusianya yang normal serta mengalami keterlambatan dalam perkembangan berpikir. Tujuan penelitian adalah menghasilkan produk Bakso dengan penambahan tepung ulat sagu, tepung kacang merah dan tepung wortel yang dapat diterima secara organoleptic dan tingkat kesukaan. Jenis penelitian ini bersifat eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan 3 macam perlakuan dan 3 kali pengulangan dengan perbandingan tepung ulat sagu (TUS), tepung kacang merah (TKM) dan tepung wortel (TW) adalah (5g;5g;1g), (6g;6g;2g) dan (7g;7g;3g). Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pangan dan Uji Cita Rasa Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Jakarta II dengan uji organoleptik oleh 30 orang panelis semi terlatih serta data dianalisis secara statistik menggunakan Uji Friedman dan Uji Wilcoxon. Hasil penelitian diperoleh penambahan tepung ulat sagu, tepung kacang merah, dan tepung wortel memberikan pengaruh yang signifikan terhadap warna Bakso (p = 0,024). Produk Bakso ‘Ulmer’ yang terpilih adalah formulasi 6g tepung ulat sagu, 6g tepung kacang merah dan 2g tepung wortel dengan kriteria warna abu-abu muda sedikit keorenan, aroma agak langu, rasa agak gurih, rasa sedikit kenyal dan tingkat kesukaan agak disukai panelis. Hasil perhitungan zat gizi dalam 1 takaran saji (50) adalah energi 85,8 kkal, protein 5,48 g, lemak 3,7 g, karbohidrat 7,4 g an B-Karoten 878 mcg. Perlu dilakukan uji analisis zat gizi, Protein dan B-Karoten di Laboratorium, dan penambahan.
Tidak tersedia versi lain