Karya Tulis Ilmiah
Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap tentang Anemia dengan Kepatuhan Mengonsumsi Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri di MTsN 1 Tangerang Selatan
Anemia terjadi ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari
normal, sering disebabkan oleh kurangnya asupan zat besi. Data WHO (2014)
menunjukkan prevalensi anemia tinggi di negara berkembang, termasuk di
kalangan remaja putri Indonesia. Menurut Riskesdas 2018, 32% remaja
Indonesia menderita anemia, dengan prevalensi tertinggi di Provinsi Banten
sebesar 37,1%. Pencegahan anemia dapat dilakukan dengan mengonsumsi
tablet tambah darah (TTD) yang mengandung zat besi dan asam folat.
Namun, tingkat kepatuhan remaja Indonesia dalam mengonsumsi TTD masih
rendah, pada Provinsi Banten tahun 2018 sebesar 98,5% remaja putri usia 10-
19 tahun mengonsumsi TTD < 52 butir. Menunjukkan bahwa hanya 1,5%
remaja perempuan yang patuh mengonsumsi lebih dari 52 butir TTD setiap
hari (Riskesdas 2018). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan
tingkat pengetahuan dan sikap tentang anemia dengan kepatuhan
mengonsumsi tablet tambah darah pada remaja putri di MTsN 1 Tangerang
Selatan. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain penelitian cross
sectional. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Systematic
random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 137 remaja putri. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa Sebagian besar remaja putri termasuk tidak
patuh dalam mengonsumsi tablet tambah darah sebesar (61.3%). Remaja putri
yang tidak patuh proporsinya lebih besar pada kelompok usia 14 tahun
(64.3%). Remaja putri yang tidak patuh proporsinya lebih besar pada
pengetahuan kurang (55.5%) dan sikap negatif proporsinya lebih besar
(62.5%). Remaja putri yang tidak patuh proporsinya lebih besar pada remaja
putri dengan dukungan orang tua kurang mendukung (67%) dan dukungan
guru kurang mendukung proporsinya lebih besar (67.3%)
Tidak tersedia versi lain