Skripsi
Kadar Gula Darah berdasarkan Frekuensi Konsumsi Makanan dan/atau Minuman Manis, Aktivitas Fisik dan Pengetahuan tentang Diabetes Melitus Tipe 2 pada Peserta Posyandu Lansia Mawar Indah IV Kota Tangerang Banten
Diabetes melitus tipe 2 penyakit yang terjadi ketika tubuh tidak mampu
menggunakan hormon insulin secara efisien, biasanya menyerang orang yang
berusia di atas 40 tahun dan dapat disebabkan oleh genetik dan gaya hidup seperti
seringnya konsumsi makanan dan/atau minuman manis, kurangnya aktivitas fisik
dan kurangnya pengetahuan mengenai penyakit diabetes melitus tipe 2. Prevalensi
penyakit diabetes melitus di Indonesia mengalami peningkatan dari 1,5% menjadi
2,0% dan kelompok usia 55-64 tahun memiliki prevalensi yang paling tinggi
diantara semua kelompok usia yaitu sebesar 6,3%. Profil Kesehatan Banten 2021
mencatat diantara seluruh kota atau kabupaten, Kota Tangerang menjadi kota
dengan jumlah penderita diabetes melitus paling tinggi yaitu sebanyak 71.800
penderita di tahun 2020. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya
ketergantungan kadar gula darah berdasarkan frekuensi konsumsi makanan
dan/atau minuman manis, aktivitas fisik dan pengetahuan tentang diabetes melitus
tipe 2 pada peserta Posyandu Lansia Mawar Indah IV Kota Tangerang Banten.
Sampel pada penelitian ini ditentukan dengan metode purposive sampling sebanyak
31 peserta yang memenuhi kriteria dan dianalisis dengan uji statistik Fisher’s
Exact. Hasil penelitian ini menunjukkan ada ketergantungan antara frekuensi
konsumsi makanan dan/atau minuman manis (p=0.02) dengan kadar gula darah.
Namun tidak ada ketergantungan antara usia (p=0.64), aktivitas fisik (p=1.00) dan
pengetahuan tentang diabetes melitus tipe 2 (p=0.19) dengan kadar gula darah.
Maka dari penelitian ini diharapkan untuk membatasi konsumsi makanan dan/atau
minuman manis serta lakukan pemeriksaan kadar gula darah secara rutin.
Kata Kunci : Kadar Gula Darah, Makanan dan/atau Minuman Manis, Aktivitas
Fisik, Pengetahuan Diabetes Melitus Tipe 2
Tidak tersedia versi lain