Skripsi
HUBUNGAN PRAKTIK PEMBERIAN MAKAN BAYI DAN ANAK PADA BADUTA TERHADAP KEJADIAN STUNTING DI WILAYAH GROGOL SELATAN
Menurut data survei status gizi indonesia (SSGI) tahun 2022, didapatkan Prevalensi Status Gizi Nasional baduta pendek sebesar 21,6%, Kemudian Prevalensi baduta Pendek di DKI Jakarta yaitu sebesar (14,8%), kemudian di Kota Jakarta Selatan prevalensi baduta pendek sebesar 11,9%. Di Kelurahan Grogol Selatan, kecamatan Kebayoran Lama, Kota Jakarta Selatan disebut sebagai daerah dengan lokus Stunting pada tahun 2022 Mengetahui hubungan Praktik Pemberian makan bayi dan Anak pada Baduta Terhadap Kejadian Stunting di Wilayah Grogol Selatan. Subjek penelitian ini adalah Baduta (bayi bawah dua tahun) usia 6 – 23 bulan yang bertempat tinggal di wilayah Grogol Selatan. Penelitian yang difunakan adalah deskriptif dengan desain penelitian Cross Sectional. Sampel diambil dengan cara Purposive Sampling Berjumlah 95 Baduta. Analisis univariat dan bivariat menggunakan analisis tabel secara deskriptif.
Berdasarkan hasil uji Chi Square Fisher’s Exact Test menunjukkan bahwa terdapat hubungan pada ASI eksklusif (p=0,027), Frekuensi menyusui (p=0,035), Waktu pemberian MPASI (p=0,027), Tekstur MPASI (p=0,005). Dalam penelitian ini ditemukan bahwa faktor PMBA memiliki hubungan terhadap kejadian stunting
Tidak tersedia versi lain