Skripsi
Formulasi Tepung Oat (Avena Sativa), Tepung Beras Hitam (Oryza Sativa, L. Indica) dan Cokelat terhadap Mutu Organoleptik dan Tingkat Kesukaan Brownies ”Choc.Oat” sebagai Alternatif Pangan Selingan Sumber Serat dan Antosianin
Diabetes pada remaja menjadi salah satu masalah kesehatan karena meningkatnya prevalensi dari tahun ke tahun. Prevalensi diabetes remaja usia ≥15 tahun menurut Riskesdas mengalami peningkatan pada tahun 2018 yaitu 2% dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu 1,5%. Serat dan antosianin merupakan komponen dalam menurunkan kadar gula darah khususnya pada penderita diabetes melitus. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk dengan menggunakan tepung oat dan tepung beras hitam terhadap mutu organoleptik dan tingkat kesukaan brownies “Choc.Oat” sebagai makanan selingan sumber serat dan antosianin. Jenis penelitian ini bersifat eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan 3 macam perlakuan serta 3 replikasi. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pangan dan Organoleptik Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Jakarta II dengan subyek penelitian ini adalah mahasiswa/i jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Jakarta II. Analisis zat gizi dilakukan di Laboratorium Saraswanti Indo Genetech (SIG). Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif frekuensi, uji Friedman, dan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan formulasi tepung oat dan tepung beras hitam berpengaruh signifikan terhadap warna dan tekstur ( p < 0,05 ). Produk yang lebih banyak disukai panelis adalah produk dengan formulasi 3 (22 g tepung oat dan 10 g tepung beras hitam) dengan kriteria warna coklat tua, beraroma khas brownies, rasa manis aftertaste pahit sedikit nyata, tekstur sedikit empuk dan sangat disukai panelis. Hasil analisis uji zat gizi produk terpilih per sajian (100 g) yakni energi 322 kkal, protein 9,3g, lemak 14,1g, karbohidrat 39,7g, serat 9,4g, dan antosianin 2,35 mg. Perlu dilakukan uji coba kepada sasaran yang menderita diabetes melitus, untuk melihat daya terima brownies “Choc.Oat”.
Tidak tersedia versi lain