Skripsi
Hubungan Kualitas Fisik Udara dalam Ruang dan Karakteristik Individu terhadap kejadian Sick Building Syndrome (SBS) pada Pegawai Devisi SHARIA dan Devisi FAD di Bank BUMN X Tahun 2018
Sick Building Syndrome (SBS) adalah kumpulan gejala penyakit yang dirasakan oleh pekerja yang bekerja dalam ruangan, penyebabnya tidak dapat diidentifikasikan dan keluhan akan menghilang bila keluar dari gedung. SBS dapat berdampak pada penurunan produktivitas dan penurunan konsentrasi kerja. Jika hal ini terjadi berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan pada pegawai. Salah satu penyebab SBS adalah kualitas udara yang kurang baik, salah satunya kualitas fisik udara dalam ruang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kualitas fisik udara dalam ruang dan karakteristik individu terhadap kejadian SBS pada pegawai Divisi Sharia dan Divisi FAD di Bank BUMN X.
Jenis penelitian ini adalah analitik dengan rancang bangun cross sectional. Dengan populasi sebanyak 110 pegawai. Sampel yang digunakan adalah 60 pegawai. Ruang lingkup pada penelitian ini meliputi kualitas fisik udara dalam ruang (suhu, kelembaban, laju ventilasi, pencahayaan dan kadar debu) dengan melakukan pengukuran dan karakteristik individu (umur, jenis kelamin, waktu kerja, masa kerja dan kebiasaan merokok) dengan wawancara menggunakan kuesioner, terhadap kejadian SBS yang dirasakan pegawai.
Hasil uji analisis menunjukkan bahwa dari ke 4 parameter kualitas fisik udara dalam ruang hanya parameter suhu (nilai p=0,039) yang memiliki hubungan dengan kejadian SBS (p≥0.05) dan dari 4 karakteristik individu, hanya umur (nilai p=0,005) yang memiliki hubungan dengan kejadian SBS yang dirasakan oleh Pegawai Divisi Sharia dan Divisi FAD di Bank BUMN X (p≥0.05). Disarankan lebih meningkatkan kualitas udara dalam ruang termasuk kualitas fisik udara dengan melakukan pemeriksaan kualitas fisik udara secara berkala, menjaga kebersihan ruang kerja dan menerapkan pola hidup sehat setiap harinya.
Tidak tersedia versi lain