Skripsi
Perbedaan Massa Otot, Status Gizi, Asupan Zat Gizi, Aktivitas Fisik, Pada Atlet Angkat Besi Di POPB dan PPOP DKI Jakarta
Angkat besi merupakan gerakan seluruh tubuh yang melibatkan otot bagian
atas dan bawah untuk mengangkat beban berat semaksimal mungkin dengan
mengandalkan teknik serta kekuatan dan power. Pada atlet angkat besi
peningkatan massa otot diperlukan untuk meningkatkan prestasi atlet.
Penurunan dan peningkatan massa otot dapat disebabkan oleh rendahnya
asupan zat gizi, rendahnya aktivitas fisik, dan status gizi atlet, yang
berdampak pada performa atlet angkat besi. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis perbedaan massa otot, status gizi, asupan zat gizi , aktivitas
fisik, pada atlet angkat besi di POPB dan PPOP. Penelitian ini menggunakan
form kuesioner PAL, latihan teknik, dan recall 24 jam, dengan metode
wawancara dan pengukuran antropometri. Responden merupakan atlet
angkat besi berusia 11 – 18 tahun berasal dari POPB dan PPOP berjumlah
27 atlet angkat besi. Hasil analisis uji t-test independent menunjukkan tidak
ada perbedaan bermakna ( p > 0,05) antara massa otot, asupan zat gizi, dan
aktivitas fisik pada atlet POPB dan PPOP. Dan terdapat perbedaan
bermakna ( p < 0,05) pada status gizi yaitu IMT dan persen lemak tubuh
antara atlet POPB dan PPOP.
Tidak tersedia versi lain