Skripsi
PENGARUH FORMULASI TEPUNG OKARA, TEPUNG DAUN KELOR DAN TEPUNG WORTEL TERHADAP DAYA TERIMA MACARON “KELOTEL” RENDAH GULA SEBAGAI ALTERNATIF CAMILAN SUMBER ZAT BESI DAN BETAKAROTEN
Tercatat sekitar 1 dari 4 remaja putri di Indonesia mengalami anemia. Berbagai upaya telah dilakukan seperti promosi kesehatan, suplementasi TTD dan peningkatan konsumsi makanan kaya zat besi dengan produk pangan olahan. Tujuan penelitian untuk menghasilkan produk Macaron “Kelotel” berbahan dasar tepung okara, tepung daun kelor, dan tepung wortel rendah gula, sumber zat besi dan betakaroten yang disukai panelis. Jenis penelitian ini adalah eksperimen, menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 3 perlakuan dan 3 replikasi. Subjek penelitian adalah mahasiswa Jurusan Gizi Poltekkes Jakarta II yang tergolong panelis semi terlatih. Pembuatan produk dilakukan di Laboratorium Teknologi Pangan, Uji Organoleptik dilakukan di Laboratorium Uji Cita Rasa Poltekkes Kemenkes Jakarta II, dan analisis zat gizi dilakukan PT. Saraswanti Indo Genetech. Data organoleptik dianalisis dengan Uji Friedman dan Wilcoxon dengan P = 0.05 untuk melihat tingkat kemaknaan. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan bahwa formulasi Macaron “Kelotel” berpengaruh signifikan terhadap warna, aroma, rasa, tekstur, penampilan dan tingkat kesukaan (p < 0.05). Formulasi terpilih T3 dengan komposisi 16 g Tepung Okara, 4 g Tepung Daun Kelor, dan 6 g Tepung Wortel dengan kriteria berwarna hijau kecoklatan, beraroma tidak langu, memiliki rasa Aftertaste pahit tidak nyata, tekstur yang renyah, penampilan yang menarik dan disukai 63.3% panelis. Hasil analisis zat gizi pada produk terpilih persajian (35 g) adalah energi 169.48 kkal, protein 3.82 g, lemak 8.59 g, karbohidrat 19.2 g, zat besi 0.9 mg, betakaroten 385 mcg. Berdasarkan hasil analisis zat gizi Macaron “Kelotel” persajian dikategorikan sebagai pangan selingan mengandung zat besi dan betakaroten. Disarankan agar dilakukan uji daya terima kepada remaja putri anemia.
Tidak tersedia versi lain