Skripsi
HUBUNGAN FREKUENSI KONSUMSI MI INSTAN, ASUPAN ENERGI DAN ZAT GIZI MAKRO, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN PENDAPATAN ORANG TUA DENGAN STATUS GIZI SISWA/I KELAS 5 DI SDN GUNTUR 01 JAKARTA SELATAN
Status gizi adalah keadaan yang merupakan cerminan dari keseimbangan antara asupan zat gizi dari makanan yang dikonsumsi dengan kebutuhan zat gizi yang diperlukan untuk metabolisme tubuh. Status gizi dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya asupan, penyakit infeksi, ketersediaan, dan daya beli. Prevalensi status gizi (IMT/U) pada anak usia 5-12 tahun di Provinsi DKI Jakarta tercatat sebesar 15.2% gemuk dan 14.0% obesitas. prevalensi kebiasaan konsumsi mi instan dan makanan instan lainnya di Jakarta pada umur 10-14 tahun menempati posisi tertinggi yaitu 11.5% (Riskesdas 2018). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ketergantungan antara frekuensi konsumsi mi instan, asupan energi dan zat gizi makro, tingkat pendidikan, dan pendapatan orang tua dengan status gizi siswa/i kelas 5 di SDN Guntur 01 Jakarta Selatan. Penelitian ini dilakukan dengan metode pendekatan Cross Sectional. Sampel penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik Purposive Sampling sebanyak 61 siswa/i yang memenuhi kriteria. Analisis data dilakukan dengan uji Chi Square. Hasil analisis data menunjukkan ada ketergantungan antara frekuensi konsumsi mi instan (p=0,004), asupan energi (p=0,000), protein (p=0,000), lemak (p=0,001), dan karbohidrat (p=0,000) dengan status gizi. Namun tidak ada ketergantungan antara tingkat pendidikan ayah (p=0,716), tingkat pendidikan ibu (1,000), dan pendapatan orang tua (p=0,481) dengan status gizi. Mengontrol frekuensi mi instan, mengonsumsi jumlah asupan energi, protein, lemak, dan karbohidrat sesuai dengan kebutuhan dapat mencegah timbulnya gizi lebih dan obesitas.
Kata Kunci : Frekuensi konsumsi mi instan, asupan energi dan zat gizi makro, tingkat pendidikan orang tua, pendapatan orang tua
Daftar Pustaka : 57 bacaan (2003 – 2023)
Tidak tersedia versi lain