Karya Tulis Ilmiah
Hubungan Antara Karakteristik, Pengetahuan Gizi, Citra Tubuh dan Kebiasaan Makan dengan Status Gizi Siswa-Siswi Kelas 8 Standar Internasional SMP Negeri 1 Bekasi
Indonesia menghadapi masalah gizi ganda yaitu masalah gizi
kurang dan gizi lebih. Permasalahan tersebut banyak menyerang remaja
Indonesia. Masalah gizi ganda pada remaja terjadi dikarenakan
pengetahuan, sikap dan perilaku gizi yang kurang baik bahkan cenderung
salah. Kegiatan remaja yang padat akan mempengaruhi kebiasaan makan
remaja. Kebiasaan makan yang salah tersebut bisa menyebabkan
timbulnya masalah gizi. Masalah gizi berhnubungan dengan kepercayaan
diri remaja.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan
antara karaktertistik, citra tubuh dan pola makan dengan status gizi siswasiswi
kelas 8 standar internasional SMP Negeri 1 Bekasi. Penelitian
dilakukan di SMP Negeri 1 Bekasi. Pengumpulan data dilakukan dengan
kuesioner dan pengukuran antropometri. Data yang sudah didapat diolah
dengan uji chi-square dan disajikan secara analitik.
Berdasarkanhasil penelitian didapatkan ada hubungan antarajenis
kelamin dan citra tubuh dengan status gizi, tidak ada hubungan antara
pengetahuan gizi, frekuensi makan, kebiasaan makan makanan siap saji,
kebiasaan makan pagi dan kebiasaan jajan dengan status gizi.
Saran penulis adalah Fungsi dan peran Usaha Kesehatan Sekolah
dalam rangka promotif dan preventif perlu ditingkatkan. Adanya tambahan
mengenai pendidikan gizi oleh petugas UKS perlu ditingkatkan lagi,
sehingga pengetahuan gizi anak lebih luas yang nantinya akan
diharapkan dapat mengubah kebiasaan makan yang kurang baik, para
guru (khususnya guru BK) diharapkan melakukan komunikasi yang cukup
untuk mengatasi masalah persepsi citra tubuh pada siswa-siswi di SMP
Negeri 1 Bekasi diharapkan pihak sekolah dapat bekerjasama dengan
dinas kesehatan setempat untuk mengontrol keadaan status gizi dan
melakukan pemeriksaan rutin serta penyuluhan-penyuluhan tentang gizi
minimal 6 bulan sekali, para orang tua murid juga diharapkan melakukan
komunikasi dan bimbingan yang lebih baik lagi di rumah. Komunikasi
tersebut diharapkan dapat mengatasi kesalahan persepsi mengenai citra
tubuh siswa-siswi tersebut dan kesalahan kebiasaan makan mereka, dan
untuk penelitian berikutnya diharapkan variabel kebiasaan makan dapat
dilengkapi dengan jenis makanan dan porsi makanan sehingga asupan
makan responden dapat lebih terlihat.
Tidak tersedia versi lain