Karya Tulis Ilmiah
Hubungan Kepatuhan Diit dengan Status Gizi Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisis Di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta
Gagal ginjal kronik adalah penurunan faal ginjal, umumnya progresif,
hingga akhirnya gagal ginjal terminal, di mana fungsi ginjal sangat rendah
dan harus terapi pengganti ginjal yaitu dialisis atau transplantasi. Dialisis
yang biasa dilakukan yaitu hemodialisis yang berfungsi mengeluarkan zat
toxic dari dalam tubuh. Pada keadaan hemodialisis, faktor mencegah
malnutrisi melalui diet lebih penting daripada yang lain sehingga akan
didapatkan status gizi pasien yang optimal.
Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui adakah hubungan antara
kepatuhan diit dengan status gizi pada pasein GGK yang menjalani
hemodialisis dengan rancangan cross sectional dan tidak ada kelompok
pembanding, tetapi sudah dilakukan observasi awal—akhir dengan
pengambilan sampel secara purposive random sampling dan didapatkan
responden sebanyak 30 pasien.
Untuk asupan energi paling banyak 60% asupannya baik. Sedangkan
untuk kepatuhan diit paling banyak 83.3% patuh menjalankan diit yang
dianjurkan, status gizi paling banyak 50% dengan status gizi normal.
Kepatuhan berdiit dengan status gizi didapatkan sebanyak 52% dengan
status gizi normal. Berdasarkan analisis bivariat dengan uji statistik chi
square menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara kepatuhan diit
dengan status gizi pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani
hemodialisis.
Melihat adanya kecenderungan mainutrisi pada pasien gagal ginjal
kronik yang menjalani hemodialisis maka perlu adanya pemantauan status
gizi serta asupan secara rutin serta perlu diadakannya konseling gizi
secara rutin baik sebelum maupun setelah melakukan hemodialisis untuk
meningkatkan asupan pada pasien.
Tidak tersedia versi lain