Skripsi
Analisa Hasil Penggunaan 2 Ambang Batas Sebagai Estimasi Volume Inti Iskemik Dan Penumbra Pada Pemeriksaan CT Brain Perfusi Di RS Pusat Otak Nasional
TRI ASRI WINARSIH
ANALISA HASIL PENGGUNAAN 2 AMBANG BATAS SEBAGAI ESTIMASI VOLUME INTI ISKEMIK DAN PENUMBRA PADA PEMERIKSAAN CT BRAIN PERFUSI DI RS PUSAT OTAK NASIONAL
V Bab + 63 Halaman + 38 Gambar + 8 Tabel + 11 Lampiran
CT Brain Perfusi (CTP) adalah metode pencitraan fungsional yang memberikan data penting tentang dinamika aliran darah di jaringan otak dan merupakan alat bantu dalam evaluasi stroke iskemik akut, vasospasme, dan masalah neurovaskular lainnya. CTP sangat bermanfaat dalam mengetahui seberapa besar jaringan otak yang mengalami nekrosis ireversibel atau infark core (IC) dan jaringan yang mengalami hipoperfusi parah tetapi masih dapat dipulihkan (penumbra).
Pemeriksaan CTP di RS Pusat Otak Nasional menggunakan alat CT Scan merek Siemens dengan software Syngo.via Neuro Perfusion. Pada saat melakukan pengolahan citra CTP untuk menentukan estimasi inti iskemik atau infark core (IC) dan penumbra, nilai ambang batas yang digunakan yaitu nilai relatif CBF dan Tmax, dimana nilai ambang batas tersebut merupakan nilai yang direkomendasikan oleh salah satu perusahaan software komersial bernama Rapid. Sedangkan software Syngo.via sebenarnya memiliki nilai ambang batas default untuk menentukan estimasi infark core (IC) dan penumbra yaitu nilai CBV dan CBF. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis prosedur pemeriksaan CT Brain Perfusi (CTP) di RS Pusat Otak Nasional dengan menggunakan dua ambang batas yang berbeda serta menganalisis perbedaan citra dan nilai yang dihasilkan dari penggunaan 2 ambang batas tersebut.
Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Tempat dan waktu penelitian dilakukan di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional pada bulan Agustus sampai dengan Oktober 2023. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 23. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini yaitu lembar kerja, software Syngo.via Neuro Perfusion dan compact disk (CD). Data CTP yang didapat, kemudian direkonstruksi menggunakan software Syngo.via Neuro Perfusion dan akan menghasilkan nilai estimasi volume inti iskemik dan penumbra. Nilai-nilai tersebut kemudian diuji secara statistik menggunakan software SPSS.
Hasil penelitian ini adalah mendapatkan hasil citra beserta nilai estimasi volume untuk inti iskemik dan penumbra dari penggunaan 2 ambang batas yang berbeda. Pada pasien yang mengalami oklusi pembuluh darah arteri cerebral, terlihat bahwa hasil citra pada penggunaan ambang batas rekomendasi Rapid terlihat lebih baik karena lebih terkumpul di suatu area sehingga tidak menimbulkan over estimasi pada keseluruhan area hipoperfusi. Untuk pasien yang mengalami stenosis pembuluh darah arteri cerebral, baik dari hasil citra maupun nilai yang dihasilkan terlihat bahwa penggunaan ambang batas dari Syngo.via lebih sensitif dalam mendeteksi area inti iskemik atau penumbra.
Kata kunci : CT Brain Perfusi, penumbra, inti iskemik.
Daftar bacaan : 10 buku, 23 jurnal (2009-2023)
Tidak tersedia versi lain