Karya Tulis Ilmiah
Uji Coba Penggunaan Tempat Sampah Transparan di Kampus Poltekkes Kemenkes Jakarta II Jurusan Kesehatan Lingkungan Tahun 2023
Sampah botol plastik Polyethylene Terephthalate (PET) adalah salah satu sampah yang sering dijumpai di tempat umum seperti sekolah ataupun kampus. Konsumsi minuman kemasan menjadi pilihan yang sering diambil oleh kebanyakan mahasiswa dikarenakan sifatnya yang praktis dan mudah dijumpai dimanapun. Namun untuk membuang sampah anorganik ini masih ada yang membuang tercampur dengan sampah lain baik di tempat sampah bertuliskan sampah organik maupun sampah B3 seperti di Kampus Politeknik Kesehatan Kementerian kesehatan Jakarta II di Jurusan Kesehatan Lingkungan. Meski sudah terdapat tempat sampah dengan pembagian sampah sesuai jenisnya, seperti tempat sampah jenis organik, anorganik dan B3, tetapi masih ada yang mencampur sampah botol plastik minuman kemasan kedalam tempat sampah jenis organik maupun jenis B3.
Penelitian berjudul “Uji Coba Penggunaan Tempat Sampah Transparan Di Kampus Polteknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II Jurusan Kesehatan Lingkungan Tahun 2023” ini bersifat eksperimen semu yang dilakukan di Kampus Poltekkes Kemenkes Jakarta II di Jurusan Kesehatan Lingkungan pada ruang kolam buaya yang bertujuan melihat apakah dengan membuat tempat sampah desain transparan yang lebih sederhana, lebih murah dan kelihatan isi dalamnya ini mahasiswa akan lebih tertarik untuk membuang sampah kedalamnya sesuai dengan jenisnya.
Data yang diambil pada penelitian ini adalah data pengamatan keefektivitasan tempat sampah transparan yang diukur dengan nilai efektif atau tidak efektif, data sampah organik dan sampah anorganik yang terkumpul selama dua minggu di tempat sampah transparan yang dilakukan dengan cara penimbangan serta data ceklis penanganan timbulan sampah di kampus. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah tempat sampah transparan efektif membuat mahasiswa membuang sampah sesuai dengan kategorinya berdasarkan data peningkatan berat timbulan sampah organik yang dihasilkan tempat sampah transparan pada minggu kedua yaitu sebanyak 17 gram. Sedangkan untuk data peningkatan berat timbulan sampah anorganik pada minggu kedua sebanyak 11.250 gram yang terdiri dari sampah botol PET sebanyak 4.100 gram, sampah kardus sebanyak 4.700 gram, dan sampah anorganik lainnya sebanyak 2.450 gram. Selain itu, pada ceklis penanganan timbulan sampah di kampus didapatkan hasil bahwa sampah sudah melewati tahap pemilahan melalui penggunaan tempat sampah transparan, tahap pengumpulan dengan memindahkan sampah dari tiap ruang kelas menuju TPS yang ada di wilayah Kampus Poltekkes Kemenkes Jakarta II serta tahap pengangkutan dengan mengangkut sampah menggunakan truk dari TPS menuju TPST Bantar Gebang oleh Dinas Kebersihan DKI Jakarta.
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian yang telah penulis lakukan adalah pemanfaatan penggunaan tempat sampah transparan efektif untuk skala kecil. Pada berat timbulan sampah didapatkan hasil berat sampah mengalami peningkatan pada minggu kedua dan untuk penanganan timbulan sampah di Kampus Poltekkes Kemenkes Jakarta II pada Jurusan Kesehatan Lingkungan sudah melewati 3 tahapan penanganan sampah yaitu tahap pemilahan melalui tempat sampah transparan, lalu tahap pengumpulan dan tahap pengangkutan.
Tidak tersedia versi lain