Karya Tulis Ilmiah
Pembuatan Mikroorganisme Lokal (MOL) Menggunakan Limbah Debog dan Bonggol Pisang Kepok (Musa acuminata balbisiana colla) Tahun 2023
Sampah organik memiliki sifat tidak tahan lama dan cepat membusuk. Pohon pisang
merupakan komoditas buah yang paling banyak dikonsumsi di Indonesia. Data BPS
mencatat konsumsi pisang di Indonesia mencapai 9,60 juta ton per tahun 2022. Untuk
mengurangi timbulan sampah organik dapat memanfaatkan bagian debog dan bonggol
dengan cara pembuatan mikroorganisme lokal (MOL). Debog pisang mengandung
serat yang berfungsi sebagai substrat bagi mikroorganisme dalam proses fermentasi,
sedangkan bonggol pisang mengandung karbohidrat yang cukup tinggi sehingga dapat
dimanfaatkan menjadi mikroorganisme lokal (MOL).
Penelitian dengan judul “Pembuatan Mikroorganisme Lokal (MOL)
Menggunakan Limbah Debog dan Bonggol Pisang Kepok (Musa acuminata
balbisiana colla) Tahun 2023” ini bersifat eksperimen dengan tujuan untuk
mengetahui pH pada hari ke-12 (P1 dan P2) dan hari ke-14 (P3) serta mengidentifikasi
kualitas nilai unsur hara makro N, P, dan K dari hasil pembuatan MOL Debog dan
Bonggol Pisang. Sampel dalam penelitian ini adalah limbah debog dan bonggol pisang
kepok. Sampel penelitian ini memakai 6,48 kg debog dan bonggol pisang.
Hasil dari pengamatan pH pada tiap sampel berkisar antara 3-6. Hasil pembuatan MOL
dilakukan selama 12 dan 14 hari. Nilai N, P, dan K berdasarkan hasil uji laboratorium
terhadap parameter N, P1 yaitu 0,64%, P2 0,74%, sedangkan P3 0,16%. Nilai P, P1
yaitu 0,04%, P2 0,03%, sedangkan P3 0,02%. Nilai K, P1 yaitu 0,27%, P2 0,25%,
sedangkan P3 0,35%. Untuk hasil N, P, dan K pada masing-masing sampel belum
memenuhi syarat sesuai dengan Standar Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor 261
Tahun 2019 dengan standar 2-6%.
Kepustakaan : 25 (2006 – 2023)
Klasifikasi : Peraturan : 1
Buku : 3
Jurnal dan Penelitian : 13
Umum : 8
Tidak tersedia versi lain