Skripsi
Analisa Faktor Iklim Terhadap Incidence Rate (IR) Kasus Diare Di Wilayah Jakarta Selatan Tahun 2018 - 2022
Perubahan iklim berkontribusi terhadap kesehatan manusia seperti penyakit diare. Diare merupakan penyakit sensitif perubahan iklim dan termasuk penyakit endemis yang berpotensi Kejadian Luar Biasa. WHO (2019) menyatakan perubahan iklim akan mengakibatkan penambahan sekitar 250.000 kematian pertahun antara tahun 2030-2050 yang salah satunya disebabkan oleh diare. Berdasarkan Riskesdas, diare di Indonesia mengalami peningkatan sebesar 6,8% dibandingkan dengan diare tahun 2013 yang diperkuat dengan jumlah kasus diare di wilayah Jakarta Selatan di tahun 2022 yaitu 28.588 kasus. Dari penjelasan diatas penulis melakukan penelitian mengenai “Analisis Faktor Iklim Terhadap Insidence Rate (IR) Kasus Diare Di Wilayah Jakarta Selatan Pada Tahun 2018-2022”.
Jenis penelitian ini kuantitatif dengan disain ekologi menggunakan data sekunder. tidak terdapat penetapan sampel dikarenakan berdasarkan studi, penelitian ini berfokus pada total populasi dengan lokus pengamatan yaitu di wilayah Jakarta Selatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran IR kasus diare dan Iklim (curah hujan, suhu udara, dan kelembaban udara) per tahun dari tahun 2018-2022, hubungan antara iklim (curah, hujan, suhu udara, dan kelembaban udara) dengan IR kasus diare di wilayah Jakarta selatan pertahun dari tahun 2018-2022 dan dalam periode lima tahun (2018-2022).
Berdasarkan hasil penelitian menggunakan uji statistik regresi linier sederhana, diketahui bahwa terdapat hubungan antara curah hujan dengan IR kasus diare pada tahun 2019 dan 2020 dengan keeratan hubungan kuat berpola negatif pada tahun 2019 dan berpola positif tahun 2020, terdapat hubungan antara kelembaban dengan IR kasus diare pada tahun 2019 dengan keeratan kuat dan berpola negatif, terdapat hubungan bermakna dengan keeratan sedang antara curah hujan dan kelembaban udara dengan IR kasus diare dalam periode lima tahun (2018-2022).
Tidak tersedia versi lain