Skripsi
PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR MENGGUNAKAN LIMBAH JERUK PERAS (CITRUS SINENSIS) DENGAN AKTIVATOR MOL TOMAT (SOLANUM LYCOPERSICUM L.) DAN MOL DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA LAM) TERHADAP KUALITAS PUPUK ORGANIK CAIR TAHUN 2023
Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan jumlah timbulan sampah di Provinsi DKI Jakarta tahun 2022 mencapai 3.112.381,40 ton/tahun. Jakarta Selatan merupakan bagian penyumbang timbulan sampah sebanyak 713.300,85 ton/tahun. Salah satu kegiatan yang menghasilkan sampah di wilayah Jakarta Selatan ialah pasar. Total volume sampah organik yang dihasilkan Pasar Kebayoran Lama dalam sebulan mencapai 230 m3. Upaya sederhana untuk mengolah sampah organik adalah dimanfaatkan sebagai pupuk organik cair. Penggunaan POC akan mampu meminimalisasi ketergantungan penggunaan pupuk kimia serta tidak merusak tanah dan tanaman walaupun digunakan sesering mungkin, lebih efektif dan mudah diserap oleh tanaman.
Penelitian ini berjudul “Pembuatan Pupuk Organik Cair Menggunakan Limbah Jeruk Peras (Citrus sinensis) Dengan Aktivator MOL Tomat (Solanum lycopersicum L.) dan MOL Daun Kelor (Moringa oleifera LAM) Terhadap Kualitas Pupuk Organik Cair Tahun 2023”. Jenis penelitian bersifat pra eksperimental dengan after only design. Penelitian ini menggunakan 8,1 kg limbah jeruk peras, 2 kg limbah tomat, dan 1 kg daun kelor. Difermentasikan selama 24 hari dalam kondisi anaerob. Bertujuan untuk mengetahui kualitas pupuk organik cair dengan melihat unsur N, P, dan K lalu dibandingkan dengan KEPMENTAN Nomor 261 Tahun 2019.
Hasil terhadap kandungan nitrogen yaitu P1 (0,22%), P2 (0,23%), K (0,23%), kandungan phosfor P1 (0,01%), P2 (0,01%), K (0,01%) dan kandungan kalium P1 (0,05%), P2 (0,06%), K (0,04%). Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pupuk
organik cair limbah jeruk peras dengan aktivator MOL tomat dan MOL daun kelor dibawah standar baku mutu KEPMENTAN Nomor 261 Tahun 2019 tentang Persyaratan Teknis Minimal Pupuk Organik, Pupuk Hayati dan Pemberantasan Tanah yakni 2-6%.
Tidak tersedia versi lain